Pidato Anies Baswedan Tentang Perbandingan Pembangunan Jalan di Era SBY dan Jokowi Ditanggapi TGB
Jual Prompt - Platform: chatGPT, Bing AI, dan Google Bard.
Jump to Indonesia - Unforgettable Tourism Experiences in Indonesia!
Luc Tekno - Berbagi Ilmu.
![]() |
Pidato Anies Baswedan Tentang Perbandingan Pembangunan Jalan
di Era SBY dan Jokowi Ditanggapi TGB (vt.@perindontb) |
Pernyataan dari calon presiden (Capres) Anies Baswedan
mengenai perbandingan pembangunan jalan antara era SBY dan era Jokowi
menimbulkan berbagai tanggapan.
Salah satu tanggapan datang dari Tuan Guru Bajang
(TGB), yang dengan seksama mendengarkan pidato Anies Baswedan.
TGB menyebut pidato Anies sangat menarik, terutama
dalam hal perbandingan pembangunan jalan gratis pada masa Presiden SBY dan
Presiden Jokowi.
Anies mengungkapkan bahwa selama sepuluh tahun masa
pemerintahan SBY, telah dibangun jalan non-tol sepanjang 144 ribu kilometer.
Jalan tersebut meliputi jalan provinsi, jalan
nasional, dan jalan kabupaten kota.
Menurut Anies, angka tersebut jauh lebih tinggi
daripada pencapaian Jokowi selama sembilan tahun, yaitu hanya sembilan belas
ribu kilometer.
Perbandingannya mencapai 7,5 kali lipat lebih banyak
pada masa SBY daripada masa Jokowi, demikian yang disampaikan oleh Anies.
Namun, TGB memiliki satu catatan terkait hal
tersebut.
TGB menyayangkan fakta bahwa Anies tidak menyebutkan
pembangunan jalan desa yang dilakukan pada masa Jokowi.
Selama sembilan tahun hingga akhir 2022, telah
dibangun lebih dari 316 ribu kilometer jalan desa oleh Presiden Jokowi.
TGB menyarankan bahwa ketika berbicara tentang
mengurangi kesenjangan dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, salah satu instrumennya adalah meningkatkan kemakmuran di tingkat
desa.
TGB menekankan pentingnya mengurangi biaya logistik
dan memperlancar arus barang dan jasa di tingkat desa untuk meningkatkan
kemakmuran.
Infrastruktur seperti jalan desa, jembatan, air
bersih, dan posyandu merupakan fokus pembangunan Presiden Jokowi selama
sembilan tahun.
Oleh karena itu, pembangunan jalan desa memiliki
peran yang penting dalam mewujudkan keadilan sosial dan mengurangi kesenjangan
antara desa dan kota.
TGB mengingatkan Anies untuk lebih adil dan jujur
saat menyampaikan informasi di depan publik.
Anies seharusnya menyebutkan bahwa pada masa pemerintahan
Jokowi telah dibangun lebih dari 316 ribu kilometer jalan desa yang tidak ada
pada masa sebelumnya.
Selain itu, ada juga pembangunan infrastruktur
lainnya di tingkat desa seperti jembatan, unit air bersih, dan posyandu.
Dengan demikian, jika menyampaikan data secara
lengkap, pembangunan jalan gratis pada masa Jokowi, termasuk jalan nasional,
jalan provinsi, jalan kabupaten kota, dan jalan desa, mencapai sekitar 340 ribu
kilometer.
Angka ini jauh lebih tinggi daripada era sebelumnya.
TGB mengucapkan terima kasih kepada Anies atas
gagasannya yang mengangkat kontestasi kepemimpinan menjadi kontestasi gagasan,
namun mengharapkan bahwa data-data yang disampaikan dapat lengkap, tanpa ada
yang tersembunyi.
TGB menekankan pentingnya transparansi dalam menyampaikan
informasi kepada publik.
Pada akhir pernyataannya, TGB menyampaikan apresiasi
kepada Anies atas kontribusinya dalam mengangkat isu-isu penting dalam
kontestasi kepemimpinan.
Namun, ia berharap agar data yang disampaikan tidak
setengah-setengah, melainkan disajikan secara utuh dan obyektif.
Karena hanya dengan data yang lengkap dan jujur,
masyarakat dapat memperoleh pemahaman yang komprehensif dan dapat membuat
keputusan yang tepat.
Dalam konteks perbandingan pembangunan jalan di era
SBY dan era Jokowi, penting bagi para calon pemimpin untuk menyajikan data
dengan akurat dan tidak memilih-milih.
Hal ini membantu masyarakat dalam menilai kinerja
dan rencana pembangunan infrastruktur yang diajukan oleh para calon pemimpin.
Dengan demikian, masyarakat dapat memilih pemimpin
yang memiliki visi dan komitmen yang jelas dalam membangun negara dan mencapai
kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dalam menyampaikan gagasan dan perbandingan, penting
bagi setiap calon pemimpin untuk menghargai fakta dan menghindari penyajian
yang bias atau merugikan pihak lain.
Transparansi, kejujuran, dan integritas dalam
menyampaikan informasi menjadi landasan penting dalam membangun kepercayaan dan
menghasilkan keputusan yang bijaksana.
Dalam proses demokrasi, perdebatan dan perbandingan
merupakan bagian yang penting untuk memperkaya diskusi publik.
Namun, di samping itu, menjaga integritas informasi
dan menghindari manipulasi data juga menjadi tanggung jawab para pemimpin
politik.
Dengan begitu, masyarakat dapat memperoleh pemahaman
yang komprehensif dan membuat keputusan yang berdasarkan fakta, sehingga mampu
mendorong pembangunan yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Dalam hal ini, TGB berharap agar setiap calon pemimpin,
termasuk Anies Baswedan, dapat mengambil pelajaran penting dari tanggapan yang
disampaikan dan menyampaikan informasi dengan sebaik-baiknya, dengan tujuan
membangun pemahaman yang objektif dan transparan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Hanya dengan demikian, kita dapat membangun masa
depan yang lebih baik, adil, dan sejahtera bagi negara dan masyarakat kita.***
Editor: Lucianus Ari
Sumber: vt/@perindontb
Post a Comment for "Pidato Anies Baswedan Tentang Perbandingan Pembangunan Jalan di Era SBY dan Jokowi Ditanggapi TGB"